METRO – Jum’at, 18 Juli 2025 Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Universitas Muhammadiyah Metro berkolaborasi dengan SMA Muhammadiyah 2 Metro (MUHASTA) menggelar kegiatan bertajuk Kajian Spesial Muhasta, yang memadukan dua agenda utama yaitu Bimbingan Tahsin Al-Qur’an dan Pengajian dengan tema “Senyum Adalah Sedekah”.


Acara yang berlangsung pada Jumat pagi di aula lantai dua SMA Muhammadiyah 2 Metro ini disambut antusias oleh pihak sekolah, mulai dari kepala sekolah, guru, staf, hingga siswa-siswi yang turut serta dalam kegiatan. Kolaborasi ini merupakan bagian dari implementasi praktik dakwah mahasiswa KPI di lingkungan sekolah menengah.
Dalam sambutannya, Bagus Darmawan selaku perwakilan mahasiswa menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak sekolah yang telah memberikan ruang dan dukungan bagi terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Saya ucapkan terima kasih banyak kepada kepala sekolah beserta bapak-ibu guru yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan implementasi ilmu, khususnya di bidang dakwah. Harapannya, kolaborasi ini bisa terus berlanjut di kegiatan berikutnya,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan PLT Kepala SMA Muhammadiyah 2 Metro, Desia Setianingsih, yang mengapresiasi sinergi positif antara kampus dan sekolah dalam menyemarakkan semangat keislaman di kalangan pelajar.
“Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Prodi KPI UM Metro yang telah berkolaborasi dan membersamai siswa-siswi kami dalam kajian yang penuh makna ini. Semoga sinergi ini terus berlanjut dan menjadi ladang amal jariyah bagi kita semua,” ujarnya.


Kegiatan pertama dimulai dengan kajian bertema “Senyum Adalah Sedekah” yang disampaikan oleh Daud Sulaiman. Dalam pemaparannya, ia menekankan bahwa sedekah dalam Islam tidak selalu berkaitan dengan materi, tetapi juga dapat diwujudkan dalam bentuk sederhana seperti senyuman.
“Senyum tulus adalah bentuk sedekah nonmaterial. Dalam Islam, setiap orang punya kesempatan untuk berbuat baik, termasuk melalui senyum. Ini merupakan bentuk empati sosial yang mencerminkan ajaran kasih sayang dalam Islam,” jelasnya.
Agenda kedua yaitu Bimbingan Tahsin Al-Qur’an dipandu oleh Fahrul Haqqi At Tamimi. Ia menekankan pentingnya belajar tahsin tidak hanya sebagai upaya memperbaiki pelafalan, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan terhadap Al-Qur’an sebagai kalamullah.


“Belajar Tahsin bukan hanya soal tajwid, tetapi juga bagaimana kita menata hati dan memperbaiki interaksi kita dengan wahyu Allah. Tartil adalah cermin dari ketundukan dan cinta kita pada Al-Qur’an,” terangnya.
Sesi tahsin ini mencakup teori dasar serta praktik membaca surah Al-Fatihah dengan fokus pada penerapan hukum tajwid secara benar. Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama antara mahasiswa, plt kepala sekolah, dewan guru, dan siswa-siswi SMA Muhammadiyah 2 Metro.


Kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah pengabdian dan pembelajaran bagi mahasiswa, tetapi juga mempererat hubungan kelembagaan antara KPI FAI UM Metro dan SMA Muhammadiyah 2 Metro. Kolaborasi semacam ini diharapkan menjadi model sinergi dakwah pendidikan yang berkelanjutan dan berdampak luas.